MASYARAKAT DALAM PARADIGMA AL-QUR’AN





Masyarakat adalah kumpulan individu, baik kecil maupun besar, yang terikat oleh persatuan, adat, ritus atau hukum Khas, dan hidup bersama. Dalam Al-Qur’an istilah masyarakat dikenalkan dengan sifat-sifat tertentu, seperti: almala’, al-Mustakbirun, dan al-Mustadh’afun. Dengan menggunakan paradigma Al-Qur’an, Endang Saifudin Anshori mengelompokkan masyarakat menjadi 10 macam, yaitu:
        1.    Masyarakat muttaqin, yaitu masyarakat yang takut dan cinta serta hormat kepada Allah SWT., melaksanakan segala perintah-Nya serta menjauhi perbuatan yang di larang-Nya.

        2. Masyarakat mukmin, yaitu masyarakat yang beriman kepada Allah, yang menyatakan dengan pengikraran secara lisan yang bertolak dari hati, kemudian diwujudkan dalam amal perbuatan sehari-hari.

3.  Masyarakat muslim, yaitu masyarakat yang pasrah   kepada ketentuan Allah, dengan penuh keiklasan dan kesdaran.
4.  Masyarakat muhsin, yaitu masyarakat yang selalu berbuat baik da beribadah kepada Allah.
5.  Masyarakat kafir, yaitu masyarakat yang mengingkari dan menolak kebenaran Allah.
6. Masyarakat Musyrik, yaitu masyarakat yang menyekutukan Allah, karena menganggap ada Tuhan lain selain Allah.
7.    Masyarakat Munafik, yaitu masyarakat yang bermuka dua (lain dimulut lain dihati) memiliki tanda tanda: suka berbuat dusta, tidak menepati janji, dan suka berkhianat.
8.  Masyarakat fasik, yaitu masyarakat yang suka berbuat kerusakan dengan cara melanggar batas-batas ketentuan Allah.
9.  Masyarakat zalim, yaitu masyarakat yang suka menganiaya, baik orang lain maupun terhadap dirinya.
10. Masyarakat mutraf, yaitu masyarakat yang tidak mensyukuri atas nikmat dan karunia Allah, yang telah dilimpahkan kepada kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMEROLEHAN BAHASA ANAK

Faktor-Faktor dalam Memilih Media

TAHAP-TAHAP PEMEROLEHAN BAHASA ANAK TAHAP TELEGRAFIS