KEDUDUKAN HADIST SEBAGAI SUMBER HUKUM
Sunnah adalah sumber
hukum Islam (pedoman hidup kaum Muslimin) yang kedua setelah Al-Qur’an. Bagi
mereka yang telah beriman terhadap Al-Qur’an sebagai sumber hukum Islam, maka
secara otomatis harus percaya bahwa Sunnah juga merupakan sumber hukum Islam.
Bagi mereka yang menolak kebenaran Sunnah sebagai sumber hukum Islam, bukan
saja memperoleh dosa, tetapi juga murtad hukumnya. Ayat-ayat Al-Qur’an sendiri
telah cukup menjadi alasan yang pasti tentang kebenaran Al-Hadits, ini sebagai
sumber hukum Islam.
·
DALIL AL – QUR’AN
Banyak ayat Al – Qur’an
yang menerangkan memparcayai dan menerima segala sesuatu yang disampaikan oleh
Rasulullah SAW. Kepada umatnya untuk dijadikan pedoman hidup. Diantaranya
adalah : Ali Imran yang artinya “Allah sekali-kali tidak akan membiarkan
orang-orang mukmin seperti keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia memisahkan
yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin). Dan Allah sekali-kali tidak akan
memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang gaib, akan tetapi, Allah akan memilih
siapa yang dikehendaki-Nya diantara Rasul-Rasulnya. Karena itu, berimanlah
kepada Allah dan Rasul-Rasul-Nya dan jika kamu beriman dan bertaqwa, maka
bagimu pahala yang besar.”
Dalam surat An-Nisa
ayat 136 Allah SWT. Berfirman, yang artinya sebagai berikut “Wahai orang-orang
yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang
allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
Bagi siapa yang kafir kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Rasul-Rasulnya, dan
hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”.
Dalam surat Ali Imran
diatas, Allah memisahkan antara orang-orang mukmin dengan orang-orang yang
munafik. Dia juga akan memperbaiki keadaan orang-orang mukmin dan memperkuat
iman mereka. Oleh karena itu, orang mukmin dituntut agar tetap beriman kepada
Allah SWT. Dan Rasul-Nya.
Pada surat An-Nisa ayat
136, sebagaimana halnya pada surat Ali Imran ayat 179, Allah menyeru kaum
muslimin agar beriman kepada Allah, Rasul-Nya (Muhammad SAW), Alqur’an, dan
kitab yang diturunkan sebelumnya. Kemudian pada akhir ayat, Allah SWT. Mengancam
orang-orang yang mengingkari seruan-Nya.
Selain memerintahkan
umat Islam agar percaya kepada Rasulullah SAW, Allah juga menyerukan agar
umat-Nya menaati segala bentuk perundang-undangan dan peraturan yang dibawanya,
baik berupa perintah maupun larangan, Tuntutan taat dan patuh kepada Rasulullah
SAW.
Komentar
Posting Komentar